Postingan

WANITA PSIKOPAT

Hmm, jadi begini ceritanya. Dua hari lalu, seorang cewek di kelas gue yang namanya Lena melompat dari lantai atap gedung sekolah kami. Di bawah, dia ditemukan dengan banyak sayatan di lengannya, lengkap dengan sebuah pisau pendek di genggaman tangannya. Kejadian tersebut terjadi di sore hari, sekitar pukul 4 menurut perhitunganku. Guru-guru telat mengetahui kejadian itu, baru datang ke lapangan, tempat TKP ketika beberapa murid kelas gue melihat tubuh Lena tergeletak di pinggir lapangan. Polisi dan ambulan pun telat datang, mayat Lena sudah terlebih dahulu dikerubungi oleh banyak siswa yang belum sekolah (mayoritas cowok tentunya) sebelum ia sempat diperiksa polisi dan diangkut ke rumah sakit. Esoknya, sekolah hanya berlangsung setengah hari, atau lebih tepatnya hanya sampai istirahat pertama. Pada istirahat pertama, terjadi kejadian yang lebih hebat (menurut gue) dibanding kejadian sebelumnya. Kali ini, pacar Lena, Nandi, melompat (tapi gue lebih suka bilang didorong) dari lantai atap...

KENAPA HARUS TEMAN?

“Teteteretet dunk dunk dor aw” Bunyi alarm Sang Bunglon, sedikit demi sedikit mulai membukakan matanya, yang masih beranjau kekantukan. Dipagi hari sekali Kori bangun di kamar kosan, yang udah seminggu belum pernah di Reboisasi. Bayangkanlah sampah dan cucian bersatu menjadi es campur di kamarnya. Kori atau panggilan sayang dari pacarnya Bunglon, memang sulit beradaptasi dengan hal baru, sebelumnya dia tinggal bersama Orang tua, tapi 7 hari kebelakang, dia tinggal mandiri di kosannya. Dengan misi untuk menuntaskan Prakerin. Nama lengkapnya Wais Al Bukhori, lebih lengkapnya lagi Bunglon Hitam Putih. Kori bergegas mempersiapkan dirinya untuk berangkat ketempat prakerin. Tiba-tiba terdengar suara dari pintu masuk kosannya: “Tok, tok, tok, Meong.” ”Kori, Ayo mamen cepet kita berangkat” “Ya sip, Tunggu 400 detik lagi, bro” Sahut kori dari dalam.   (400 DETIK KEMUDIAN) Kori berangkat sama temennya, emm. Tunggu Gue lupa namanya! Oiya, Bimo. Punya panggilan yang lebih a...

MANDA MEMBUAT GILA

Namaku yogi pamungkas, aku adalah seseorang yang selalu gagal soal cinta. Aku punya satu cerita, dimana cerita itu tentang wanita yang aku kagumi, ia bernama Manda. Saat itu, foto Manda memakai kacamata sambil memanyunkan bibirnya berhasil membiusku apalagi satpam komplekku? She is my type! Satpam komplekku jadi ikutan install dating apps. “Darimana, Bos?” tanya Bang Kori. Bang Kori adalah satpam favoritku di komplek perumahan tempat tinggalku. Sebenarnya ada dua orang satpam di komplek ini. Satu lagi aku nggak begitu akrab dengannya. Wajahnya serem. Aku takut digigit, ia bernama bang Fajar. Bang Kori juga bilang kalau satpam satu lagi itu mukanya kusut banget. Kaya celana dalam baru beli, ketat banget. Bang Kori ini bertubuh kurus, agak berotot sih. Tinggi? Menurutku sih nggak. B aja. Tapi dia punya satu orang teman yang sering nongkrong di pos satpam itu juga. Namanya Bang Nandi. Aku juga dekat dan akrab dengan Bang Nandi berawal dari curhat colongan di pos satpam bersama Bang Kori. ...

ARTI DARI HARUM

Tokoh kita kali ini bernama Yudha Zakaria, seorang yang terobsesi menjadi seniman dan musisi hebat. Aku masih ingat kali pertama bertemu perempuan itu, di pemakaman temanku. Dia berdiri di ujung jalan, berpakaian serba hitam, dengan rambut panjang terurai. Kesan pertamaku adalah: cantik. Perempuan itu berdiri dengan wajah datar, berbeda dengan ekspresi para pelayat lain, di bawah payung merah menyala terang. Seperti melihat melalui sebuah kamera film, perempuan itu terlihat jelas di mataku, menyisakan segalanya buram, buyar dalam ketidakpentingan. Sebagaimana lazimnya seorang laki-laki, single tentu saja, melihat perempuan berpenampilan menarik, aku banyak mencuri pandang kepadanya. Aku tidak menghampirinya hari itu, tidak seberani itu. Pemakaman juga rasanya bukan tempat yang tepat untuk berkenalan dengan seseorang. Anehnya,  perempuan itu tidak berbaur ke dalam rombongan. Padahal, aku mengenal hampir semua orang yang datang ke pemakaman Denis hari itu. Kami memang berteman baik. ...